Bogorami Store - Surabaya ( Indonesia ) merupakan negara besar dan memiliki keanekaragaman budaya di setiap daerahnya, tak terkecuali pula dengan olahraga sepakbola. Sepakbola yang merupakan olahraga terpopuler di dunia, sangat banyak di minati oleh para penduduk Indonesia utamanya penduduk yang berjenis kelamin laki-laki. Indonesia yang merupakan negara besar, memiliki ratusan atau bahkan ribuan klub sepakbola mulai dari tingkatan rendah hingga tingkatan tinggi macam Persipura, Arema, Persija, Persib, dll.
Sepakbola Indonesia juga tak lepas dari peran suporter, jika tidak ada suporter yang mendukung tim kesayangannya, mana mungkin kompetisi sepakbola di Indonesia ini menjadi kompetisi yang kompetitif. Aroma persaingan antar suporter pun acapkali mewarnai perjalanan panjang persepakbolaan Indonesia, rivalitas antar suporter hingga menimbulkan konflik antar suporter selalu terjadi di persepakbolaan tanah air kita tercinta.
Berikut akan admin beberkan beberapa rivalitas dan konflik antar kelompok suporter di Indonesia
1. Aremania vs Bonek Mania
Entah kapan konflik dan rivalitas antar suporter yang nota bandnya
adalah kota yang saling berdekatan ini mulai muncul, sebelum admin
lahirpun rivalitas antar dua kubu suporter ini memang sudah terjadi
hingga menyebabkan korban jiwa bagi keduanya. Dari beberapa artikel yang
admin baca, rivalitas dan konflik yang terjadi antara Aremania vs Bonek
Mania adalah “gengsi daerah”, masing-masing menganggap kotanya lebih
kuat dan lebih hebat.
Berbicara masalah persaingan dan rivalitas dua elemen suporter di
Jawa Timur ini, maka kita tidak dapat mengesampingkan sejarah dan kultur
sosial masyarakat masing-masing kota. Malang yang secara demografis
adalah sebuah kota yang ada di pinggiran gunung, dimana
pembangunan-pembangunan yang dilakukan sejak pemerintahan kolonial
Hindia Belanda hingga zaman Orde Baru membawa kemajuan yang sangat pesat
bagi kota ini. Kemajuan yang membuat masyarakatnya merasa mampu untuk
menyaingi kota metropolitin sekelas Surabaya. Surabaya yang selalu
dianggap ‘number one’ dalam berbagai kondisi membuat masyarakat Malang
tidak terima dan menganggap arek Suroboyo adalah saingan utama mereka.
Dalam tataran propinsi misalnya, dimana Malang merupakan kota kedua
setelah Surabaya. Hal ini memicu kecemburuan sosial yang sangat tinggi
oleh arek Malang terhadap arek Suroboyo .
Kondisi ‘tidak mau kalah’ ini membuat suhu konflik Malang-Surabaya
begitu panas. Begitu juga dengan sepakbola, dimana suporter asal Malang
selalu berusaha menyaingi suporter asal Surabaya.Jika Bonek Mania
dikenal dengan sebutan Bondho duwit, sedangkan Aremania Bondho duit.
Adapula jika Bonek Mania menebarkan virus permusuhan, sedangkan Aremania
menyebarkan antivirusnya yakni aroma perdamaian.
Rivalitas keduanya tidak hanya hadir lewat kerusuhan dan peperangan, tetapi juga dengan nyanyian-nyanyian saat mendukung tim kesayangannya. Bonekmania, di kala pertandingan Persebaya melawan tim manapun, pasti akan menyanyikan lagu-lagu yang menghina Arema dan Aremania. Begitu pula Aremania, di kala pertandingan kandangnya juga sering menghujat Bonek.Hingga saat ini pun, kata ‘DAMAI’ belum bisa tercapai antar kedua eleme kelompok suporter ini, Mungkin benar kata orang, Aremania dan Bonekmania adalah musuh abadi.
Rivalitas keduanya tidak hanya hadir lewat kerusuhan dan peperangan, tetapi juga dengan nyanyian-nyanyian saat mendukung tim kesayangannya. Bonekmania, di kala pertandingan Persebaya melawan tim manapun, pasti akan menyanyikan lagu-lagu yang menghina Arema dan Aremania. Begitu pula Aremania, di kala pertandingan kandangnya juga sering menghujat Bonek.Hingga saat ini pun, kata ‘DAMAI’ belum bisa tercapai antar kedua eleme kelompok suporter ini, Mungkin benar kata orang, Aremania dan Bonekmania adalah musuh abadi.
Admin sendiri tidak mengetahui dengan jelas, kapan awal perseturuan antar kedua kelompok suporter besar di Indonesia ini saling berkonflik. Menurut artikel yang admin baca, rivalitas keduanya dimulai pada tahun 2000 yang bertepatan dengan berlansungnya Liga Indonesia VI. Saat itu pertandingan antara Persib Bandung vs Persija Jakarta, The Jackmania yang akan mendukung tim pujaannya bertanding di stadion Siliwangi, Bandung menerima perlakuan tidak enak dari oknum bobotoh karena alasan, bobotoh mereka juga diperlakukan dengan tidak simpatik di Jakarta ketika menyaksikan pertandingan Persijatim vs Persib di Lebak Bulus, The Jackmania pun akhirnya tidak bisa masuk ke dalam stadion Siliwangi, Bandung.
Ketika rombongan hendak pulang, tiba2 The Jakmania diserang lagi oleh bobotoh yang masih nunggu di luar stadion. Kondisi ini jelas tidak bisa diterima oleh The Jakmania. Sudah ga bisa masuk masih juga diserang. Akhirnya The Jakmania balas perlakuan mereka (Oknum Bobotoh). Jumlah bobotoh di luar stadion masih ratusan sehingga terjadilah bentrokan yang mengakibatkan pecahnya kaca2 mobil akibat terkena lemparan dari kedua kubu. Ketika polisi datang, keributan mereda dan the Jakmania mulai beranjak pulang. Sempat pula terjadi bentrok beberapa kali ketika rombongan berpapasan dengan bobotoh yang pulang karena tidak kebagian tiket.
Sejak saat itulah api dendam dan permusuhan terus berkobar di kedua
belah pihak. Puncaknya di acara Kuis Siapa Berani di Indosiar. Acara ini
diprakarsai oleh Sigit Nugroho wartawan Bola yang terpilih menjadi
Ketua Asosiasi Suporter Seluruh Indonesia.
Kebodohan the jak terekspos keseluruh negeri ketika mereka tak
berdaya menghadapi Viking dalam kuis Siapa Berani. Kuis yang menguji
wawasan dan kemampuan berpikir. Itu merupakan edisi khusus kuis Siapa
Berani, edisi supporter sepak bola. Menghadirkan Viking, the jak,
Pasoepati (Solo), Aremania, dan ASI (Asosiasi Suporter Indonesia).
Pemenangnya, Viking. Perwakilan Viking berhasil melewati babak bonus dan
berhak atas uang tunai 10 juta rupiah. Seperti biasanya, rasa iri dari
the jak muncul. Malu dikalahkan di kotanya sendiri, ketua the jak saat
itu, Ferry Indra Syarif memukul Ali, seorang Viker yang menjadi pemenang
kuis. Sungguh perbuatan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang ketua.
Ketuanya saja begitu, apalagi anak buahnya?
Kejadian itu terjadi di kantin Indosiar, ketika dilangsungkannya
acara pemberian hadiah. Kontan keributan sempat terjadi, namun berhasil
diatasi. Kesirikan the jak tak sampai disitu. Mereka menghadang
rombongan Viking dalam perjalanan pulang menuju Bandung, tepatnya di
pintu tol Tomang. Anak-anak Bandung yang berjumlah 60 orang pulang
dengan menggunakan dua mobil Mitsubishi Colt milik Indosiar dan satu
mobil Dalmas milik kepolisian. Ketiga mobil ini dihadang sebuah Carry
abu-abu. Dua lolos, namun nahas bagi salah satu Mitsubishi Colt yang
ditumpangi para anggota Viking. Mobil itu terperangkap gerombolan the
jak. Kontan, mobil dirusak, Viking disiksa, dan uang para pendukung
pangeran biru itu pun dijarah. Termasuk handphone dan dompet mereka.
Tercatat sembilan anggota Viking mengalami luka-luka. Tiga diantaranya
terluka parah. Namun sayang, pihak kepolisian lamban dalam menyelesaikan
kasus ini. Termasuk dalam menangkap the jak yang merampok dan
menganiaya anggota Viking Persib Club.
Hingga saat ini perseteruan kedua kelompok supporter itu masih terus
berlanjut. Viking, yang memiliki anggota terbanyak di Indonesia,
memiliki kreatifitas tinggi, terbukti dengan julukan “Bandung kota mode,
musik, dan seniman” (bahkan the jak pun belanja ke Bandung), dengan the
jak yang memiliki title kota ibukota. Entah kapan ini berakhir…
Menarik sekali membahas pertemuan Persib dan Persija karena dua klub
ini merupakan dua klub legendaris dan memiliki sejarah besar sejak zaman
Perserikatan dulu. Aroma klasik dan dendam selalu mewarnai pertandingan
ini. Mungkin tensi pertandingan ini setara dengan Inter vs Juventus di
Serie-A atau Barcelona vs Real Madrid di La Liga.
3. Persik Mania vs Aremania
Sepakbola di Jawa Timur memang panas, apalagi jika ada pertandingan
big match derby jatim pastilah di tunggu-tunggu tuh pertandingan, selain
adu gengsi antar klub Jawa Timur, juga pembuktian siapa klub terkuat di
Jawa Timur. Selain itu juga rivalitas suporter, dan sekarang saatnya
mendalami rivalitas antara kedua elemen suporter yakni Persikmania vs
Aremania. Dari informasi yang admin baca, asal mula permusuhan antara
Aremania vs Persikmania terjadi setelah manager tim Arema saat itu, Iwan
Budianto melakukan penggembosan habis-habisaan di tim Arema. Saat itu
Arema yang bermain di divisi utama yang berjalan kurang dari sebulan,
Iwan Budianto melakukan migrasi ke persik dengan membawa beberapa
pilar penting AREMA ke Persik Kediri yang saat itu berlaga di Divisi I
dan bisa membuat Persik Juara Divisi I dan otomatis promosi ke Divisi
Utama. Konflik berawal dari pertandingan antara Persik Kediri vs Arema,
aremania datang dengan jumlah yang buanyak melebihi batas yang
ditentukan panpel, lalu banyak yang masuk stadion Tidak membayar,
Stadion Brawijaya banjir suporter baik dari malang maupun tuan rumah
kediri. Singkat cerita PERSIK unggul 1-0 Arema. Hal ini membuat ribuan
AREMANIA yang menempati tribun selatan gak terima trus melempari pemain,
ternyata lama kelamaan gak hanya pemain yang dilempar tapi kerusuhan
menjalar jadi bentok antar suporter AREMANIA VS PERSIK MANIA, hingga
banyak jatuh korban dan diteruskan di luar stadion dan sepanjang jalur
Kediri – Malang. Sejak kejadian itulah hubungan AREMANIA dan PERSIK
MANIA sedikit memanas, tapi itu durung puncak dari pertikaian kedua kubu
tersebut. Tepat pada tanggal 17 Januari 2008 di stadion BRAWIJAYA di
gelar babak penyelisihan 8 besar. Saat itu AREMA Vs PERSIWA bermain di
Stadion BRAWIJAYA, sebelum AREMA bermain AREMANIA sudah memenuhi
TRIBUN timur stadion Brawijaya.
Singkat cerita AREMA kebobolan peng pindi terus pas AREMA iso ngegolne, la kok Goll tersebut dianulir wasit… ngegolne maneh di anulir maneh… wes AREMANIA gak sabar… akhire kesruh luar biasa STADION BRAWIJAYA di bakar oleh AREMANIA
Beberapa jam setelah dibakarnya stadion brawijaya oleh aremania,
ribuan persik mania yang tidak terima karena Stadion BRAWIJAYA yang
merupakan markas tim Persik Kediri di bakar oleh Aremania, sepanjang
perjalanan pulang ke malang AREMANIA terus Mendapat teror dari warga
kediri yang jelas banyak benget kerusakan motor mobil,genting,kaca,
cendela, dll. Itulah cerita asal muasal AREMANIA (suporter terbaik)
mengapa sangat di benci oleh PERSIK MANIA. Kebencian itu kian subur
ketika pertandingan ISL 20 januari 2009 PERSIK harus menjamu AREMA di
luar kandang sebab Panpel dan keamanan tidak mau mengambil resiko
memasukkan AREMA ke kota kediri. Mereka mengharamkanAREMA dan AREMANIA
masuk kediri, sehingga besok tanggal 20 januari 2009 jatah kandang
persik berkurang gara2 ulah brutal AREMANIA pada masa lalu.
ada ada aja acara kayak gitu.. Hhehehe..
oke bro...
sekian dari saya bro...
makasih bro atas kunjungannya
semoga bermanfaat dan sukses buat kita semua !! (mohon jangan di tiru yang buruknya, ambil positifnya)